Sabtu, 17 November 2012

BAWANG MERAH PUTIH

Jaman dahulu kala disebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak gadis yang remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia, meski ayah bawang putih hanya pedagan biasa, namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka dan demikian pula ayahnya.

Didesa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama bawang merah. Semenjak ibu bawang putih meninggal, ibu bawang merah sering berkunjung kerumah bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani bawang putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah bawang putih berfikir mungkin lebih baik ia menikah saja dengan ibu bawang merah supaya bawang putih tidak kesepian lagi.

Dengan pertimbangan dari bawang putih maka ayah bawang putih menikah dengan ibu bawang merah .awalnya ibu bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada bawang putih, namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah bawang putih sedang berdagang. Bawang putih harus mengerjakan pekerjaan rumah,sementara bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah bawang putih tidak mengetahuinya karena bawang putih tidak pernah menceritakannya.

Suatu hari ayah bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak itu bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Ia sudah harus bangun sebelum shubuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan pagi bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju kesungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membreskan rumah dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun bawang putih selalu mengerjakan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.

Pagi ini seperti biasa bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya disungai. dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak dipinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah, bawang putih segera mencuci pakaian kotor yang dibawanya, saking terlalu asiknya bawang putih tidak menyadari bahwa salah satu baju telah “nganyut” terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya.ketika menyadari hal itu baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali kerumah dan menceritakannya kepada ibunya.

dasar ceroboh” bentak ibu tirinya. “aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu ! Dan jangan berani pulang kerumah kalau kau belum menemukannya, mengerti ?”.

bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibu tirinya. Dia segara menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi.matahari sudah mulai meninggi namun bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong kebarat, bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka bawang putih bertanya ”wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini ? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang” ”Iya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat mungkin kau bisa mengejarnya kata paman itu.